Manajemen Kebidanan
Dan
Langkah-langkah dalam Manajemen Kebidanan
Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen :
- Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran
- Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi
Manajemen Kebidanan metode berfikir dan bertindak secara sistematis dan logis dalam memberi asuhan kebidanan.
(Sumber : Konsep kebidanan )
Oleh: Dra. Hj. Suryani Soepardan, Dipl.M, MM, Jakarta-EGC, 2007
Manajemen Kebidanan pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
(Sumber: Buku 50 tahun IBI)
Langkah-langkah dalam Manajemen Kebidanan
I. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:
Anamnesis dan observasi langsung
Pertanyaan/wawancara atau anemsis dapat dilakukan oleh seorang bidan seperti berbicara dengan ibu, mengajukan pertnyaan-pertanyaan mengenai kondisi ibu dan mencatat riwayat. Mengamati perilaku ibu dan apakah ibu terlihat sehat atau sakit, merasa nyaman atau nyeri.
Pemeriksaan fisik
Seperti: infeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium,USG,Rontgen, dsb.
Catatan Medik
(Sumber: Asuhan Pers alinan Normal, Edisi ketiga (Revisi), 2007)
II. Interprestasi Data Dasar
Interprestasi Data untuk mendukung diagnosis atau identifikasi masalah.
Data dasar tersebut kemudian diinterprestasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Suatu diagnosis kerja diuji dan dipertegas atau dikaji ulang berdasarkan pengamatan dan pengumpulan data secara terus-menerus.
Untuk membuat diagnosis dan identifikasi masalah, diperlukan:
Data yang lengkap dan akurat
Kemampuan untuk menginterprestasikan/analisis data
Mengetahui esensial, intuisi dan pengalaman yang relevan dengan masalah yang ada.
(Sumber:Konsep kebidanan , 2007 dan Asuhan Persalinan Normal Edisi ketiga (revisi) 2007)
alinan Normal, Edisi ketiga (Revisi), 2007)
III. Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial dan Antisipasi Penanganannya
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila dilakukan pencegahan.
Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi kenyataan. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman, hal ini bersifat antisipasi yang rasional/logis.
(Sumber : Konsep kebidanan )
Oleh: Dra. Hj. Suryani Soepardan, Dipl.M, MM, Jakarta-EGC, 2007
IV. Menetapkan Perlunya Konsultasi dan Kolaborasi Segera dengan Tenaga Kesehatan Lain
Bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakukan konsultasi atau penanganan segera bersama anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.
Dalam hal melakukan suatu tindakan harus disesuaikan dengan prioritas masalah/kondisi keseluruhan yang dihadapi klien.
Hal ini dapat bersifat mandiri, kolaborasi, atau bersifat rujukan.
(Sumber:Konsep kebidanan , 2007 dan Asuhan Persalinan Normal Edisi ketiga (revisi) 2007)
V. Menyusun Rencana Asuhan Menyeluruh
Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi segala hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang terkait.
Asuhan dalam hal ini harus bersifat rasional dan valid yang didasarkan pada pengetahuan, teori terkini (up to date), dan sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.
(Sumber : Konsep kebidanan )
Oleh: Dra. Hj. Suryani Soepardan, Dipl.M, MM, Jakarta-EGC, 2007
VI. Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efi dan Aman
Setelah membuat rencana asuhan, laksanakan rencana tersebut secara tepat waktu dan aman.
Pada beberapa keadaan, penolong sering dihadapakan pada pilihan yang sulit karena keluarga menginginkan hal yang terbaik untuk anggota keluarga mereka/klien dan hal ini memerlukan upaya dan pengertian lebih agar ibu/keluarga mengerti.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan:
Bukti-bukti ilmiah
Rasa percaya ibu terhadap penolong persalinan
Pengalaman saudara atau kerabat untuk kasus yang serupa
Tempat dan kelengkapan fasilitas kesehatan
Biaya yang diperlukan
Akses tempat rujukan
Luaran dari sistem dan sumberdaya yang ada
(Sumber:Konsep kebidanan , 2007 dan Asuhan Persalinan Normal Edisi ketiga (revisi) 2007)
VII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang menguntungkan atau menghambat keberhasilan asuhan yang diberikan.
Bila asuhan atau intervensi tidak membawa hasil atau dampak seperti yang diharapkan maka sebaiknya dilakukan kajian ulang dan penyusunan kembali rencana asuhan sehingga dapat memberi dampak seperti yang diharapkan.
(Sumber:Konsep kebidanan , 2007 dan Asuhan Persalinan Normal Edisi ketiga (revisi) 2007)
Sumber Referensi:
1. Buku Konsep Kebidanan (Dra. Hj. Suryani Soepardan, Dipl.M, MM), Jakarta-EGC, 2007
2. Asuhan Persalinan Normal, Edisi ketiga (Revisi) 2007
3. Buku 50 Tahun IBI
RSS Feed
Twitter
09.42
Dina M